twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

HISO Sepak bola HIMAKA 2011

Beberapa waktu yang lalu aku berniat untuk menerbitkan sebuah tulisanku tentang kegiatan di lingkungan mahasiswa kami yang baru saja berakhir, aku berniat melakukan flashback dengan kegiatan tersebut. karena menurut aku ini cukup menarik untuk di bahas kembali  ya di samping itu pun aku cukup punya informasi tentang kegiatan tersebut karena posisi ku sebagai anggota panitia *promosi dikit  



Hiso Sepak bola HIMAKA 2011 adalah ajang pertandingan sepak bola antar leting di kalangan mahasiswa akuntansi Universitas Syiah Kuala yang berlangsung dari tahun ke tahun. dulunya kegiatan ini dinamakan HIMAKA Cup namun sejak tahun 2011 ajang ini berubah menjadi HISO (Himaka Sport Olympic), namun ajang ini tidak hanya mempertandingkan sepak bola. ada juga basket catur bulu tangkis dll. namun aku cuma ingin ngebahas tentang sepak bola aja..karena ini memang bidang aku 

  • Rapat Kerja panitia
Dimulai dengan rapat kerja yang berkali-kali *gak ingat berapa kali soalnya diadakan untuk mensukseskan acara dengan segala keterbatasan dan semua kendala alhamdulillah turnamen hiso sepak bola sukses (ini menurut aku) diadakan. 
  •  peserta
          Grup  A                                                                   Grup B
          EKA   2007    6                                                      DEF  2009     9
          EKA   2011    6                                                      DEA  2011     8
          DEA   2010    4                                                      EKA  2010     7
          DEA   2009    1                                                      EKA  2008     4
                                                                                         EKA  2009     0

beberapa foto tim peserta (maaf tidak semuanya dimuat)
EKA 2011
EKA 2010

  • hasil pertandingan
Penyisihan
 EKA 11 (0) vs (3) DEA 10           EKA 2010 (2) vs (0) EKA 2008          EKA 11 (1) vs (0) DEA 09     EKA 08 (3) vs (0) EKA 09
 EKA 09 (2) vs (3) DEA 11           EKA 2007 (4) vs (1) DEA 2009         DEA 11 (3) vs (2) DEF 09      EKA 07 (1) vs (0) DEA 10

EKA 10 (1) vs (3) DEF 09                EKA 11 (1) vs (0) EKA 07                 DEA 09 (1) vs (1) DEA 10      EKA 10 (4) vs (0) EKA 09
DEA 11 (1) vs (1) EKA 08             EKA 09 (0) vs (1) DEF              DEA 11 (2) vs (2) EKA 10      EKA 08 (1) vs (2) DEF
Semifinal                                      Perebutan juara 3                      Final
EKA 11 (0) vs (1) DEF 09                               EKA 11 (0) vs (1) DEA 11                              EKA 07 (1) vs (1) DEF 09
EKA 07 (3) vs (0) DEA 11                                                                                                    Pinalti : EKA 07 (5) vs (4) DEF 09.




  • Perangkat pertandingan
                                                              hakim garis
                                                                            wasit



   
  • Panitia 







14 prinsip organisasi Henry Fayol

Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen pabrik di Amerika Serikat, Henry Fayol, orang Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Meskipun mereka menulis pada waktu bersamaan, focus dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide – ide Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip – prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah dari organisasi manajemen, yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik (shop level management).
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

Westlife concert in Indonesia October 5, 2011


This is a goog news for indonesian music lovers with the presence of bands from ireland, Westlife will be a concert on October 5,2011 at the Tennis Indoor Senayan, Jakarta, they first came to Indonesia in 2000 with a concert entitled 'East Meets Westlife Tour', Then in 2001 they came back to Indonesia with the titled 'Where The Dreams Come True Tour', and in 2006 'Face To Face Tour'.


Westlife coming to Indonesia for the fourth time in order to promoted their album with the tiltled 'Gravity World Tour 2011', in support of latest album titled 'Gravity' which released in 2010.
For this concert the promoter will prepare approximately 4500 tickets with three classes, Festival Rp750.000, Tribune 1 Rp675.000, Tribune 2 Rp600.000. wWstlife will sing 20 songs with full concept album

Video Linkin Park Concert In Indonesia


 
 photo from :http://ttawh.com
  • In The And (Jakarta,Indonesia)
 from: youtube
  • New Devide (Jakarta,Indonesia)
 from: youtube
  • Faint (Jakarta,Indonesia)
 from: youtube

Linkin Park music concert in Indonesia



Linkin Park will hold a concert tonight at Gelora Bung Karno Stadium, senayan. Jakarta.
They come to promoted their album “ A Thousand Suns” which realized at 2010.
 not only that, but also they will sing the songs from the album 'Minutes to Midnight'.
Previously, the band from California, the United States had ever held a concert in Taman Impian Jaya Ancol, North Jakarta on June 13, 2004. About 30 thousand spectators witnessed the appearance of Chester Bennington, Rob Bourdon, Brad Delson, Joe Hahn and Mike Shinoda.

"Jakarta, Indonesia. We're coming. September 21. Gbk Main Stadium. See you soon." recently  written by @ Linkinpark account.

Welcome to Indonesia Linkin Park




Four Out of Three

Freshly arrived, the Yokohama Triennale 2011, sees Japan’s most important international art event of its kind responding to the theme of ‘Our Magic Hour’. Revolving around the two main venues of the Yokohama Museum of Art and NYK Waterfront Warehouse, this year’s offering will set its sights on art works and the practices of contemporary artists that address the ideas of mythology, myths and legend.


Under the artistic direction of Akiko Miki, the curatorial team will seize the opportunity not only to show new works by a vast array of international artists, but also to highlight pieces within the museum’s collection that engage with the thematic.
Fully titled “Our Magic Hour – How Much of the World Can We Know?” the exhibition concept behind the fourth manifestation of the triennale will be to focus on the tension between the knowledge and certainty created by contemporary science and technology and the myriad of enigmas and mysteries that continue to characterise the human experience. In her statement on the approach to the exhibition, Akiko Miki stresses that the intention is neither to attack science and empiricism, nor to elevate mysticism, but rather to highlight certain marginalized ideas and approaches the living of life. It is her position that considering such questions as to what our values now are or what exactly our relationship is to the natural world might be useful starting points for reconsidering our actual creed as human beings.
In practical terms, the manifestation of such erudite and abstract thinking will see over 50 artists exhibit works that engage with exactly these kinds of questions, these spaces between what we believe with certainty as a result of a logical scientific world and what, intuitively, remains unknown. Taking its very name from a work by Ugo Rondinone that will be displayed outside the Yokohama Museum of Art as part of the triennale, there is also a strong strand of institutional critique –or perhaps more accurately, reinvention- running through this particular manifestation of the triennale. By including numerous pieces from the museum’s collection, including older works, there is an attempt to redefine the institution’s relationship to society, to consider its role in addressing the very questions raised by the triennale.
Whilst the triennale has traditionally been an important showcase for the best of Japanese contemporary art, it has always simultaneously been an opportunity to bring top international artists’ works to Japan, a fitting endeavour for Japan’s first port city to open up to international trade. This year’s manifestation will be no different and works by both renowned international names will be shown alongside those of emerging talent in a line-up that includes artists of diverse generations, cultures and artistic positions. And, since this is one of Japan’s most popular art events – visitor numbers literally hit six figures- it is one of the best platforms for which an artist could hope in wanting to reach a broad audience.