twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Accounting Principles Board (APB)


The APB and the accounting research division

       Menanggapi permasalahan ini , AICPA membentuk sebuah komite khusus pada program penelitian pada tahun 1957 . Komite ini dibentuk kurangnya penelitian tentang akuntansi dan kurangnya pemahaman dan kesepakatan tentang dalil-dalil dasar dan prinsip-prinsip akuntansi . Pada tahun 1958 , ia menyerukan pembubaran CAP dan bagiannya dan di gantidengan dua badan baru : Accounting principal board , dan organisasi penelitian terkait , dewan prinsip akuntansi , dan organisasi penelitian terkait , accounting research division ( ARD ) .

memperhatikan bahwa CAP adalah jawabannya . Sebaliknya , profesi ingin memulai kembali dengan Standar dan pengaturan baru , ditambah dengan divisi penelitian baru untuk merumuskan teori akuntansi . Berdasarkan pengalaman dari GAP , tampaknya ini menjadi pendekatan baru. Hal ini direkomendasi oleh Jennings yang diterima pada tahun 1959 di AICPA , dan kedua APB dan ARD diciptakan dengan tiga tujuan sebagai berikut :

1 . Untuk memajukan ekspresi tertulis dari GAAP
2 . Untuk mempersempit bidang keanekaragaman
3 . Untuk memimpin dalam
konteks dan kontroversial


Approaches To Theory Formulation (Pendekatan Rumusan Teori)

         Mengingat bahwa sebagian besar disiplin ilmu (termasuk akuntansi) akan mendapat manfaat besar dari sebuah teori. Tentu tedapat beberapa cara yang dapat dikembangkan dari teori untuk beberapa proporsi. ini lahir dari pemikiran secara spontan sampai ke pemikir yang melakukan penelitian ilmiah. Namun dalam perumusan akuntansi, terdapat dua metode yang mendukung kuat sebuah teori: pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Kedua metode ini telah digunakan dalam disiplin ilmu lain untuk mengembangkan teori-teori dan kedua motode tersebut berjalan dengan baik.

The Inductive Approach ( pendekatan induktif)
       Metode Induktif menjelaskan urutan yang tidak teratur. Metode tersebut menjelaskan bagaimana melihat struktur secara keseluruhan dalam fenomena yang tampak teratur. ini membutuhkan pengamatan secara khusus ke umum dan sangat berguna di dalam ilmu fisika. Pada dasarnya adalah untuk membuat pengamatan rinci di bidang beberapa fenomena atau sampel dari fenomena dan berusaha untuk menarik kesimpulan umum dari pengamatan tersebut. Tujuannya adalah untuk menggambarkan apa yang terjadi dan untuk menjelaskan hubungan yang ada.

untuk memanfaatkan pendekatan induktif dalam merumuskan teori, digunakan tiga prosedur. yaitu :
1.   Membatasi bidang penyelidikan. membuat batasan-batasan pada penelitian, untuk 
      menjelaskan apa yang ada dalam ruang lingkup penelitian. Hal ini dinamakan pagar.
2.   Memperhatikan data. Perhatian difokuskan pada apa yang akan diteliti dan diperiksa. yang 
      diperiksa hanya apa yang ada di dalam batas penelitian. 
3.   Menggeneralisasikan kesimpulan. persamaan yang luas beberapa item di dalam batas 
      penyelidikan. Pernyataan ini seperti prinsip-prinsip.  




 

Makalah Akuntansi Syariah, Islam dan Syariah, dan Sumber Hukum Islam



Akuntansi Syariah, Islam dan Syariah, dan Sumber Hukum Islam


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

       AULIA ARIF                                                 1101103010121
       DEDI SETIAWAN                                        1101103010068
       HARIS MUNANDAR RAHMAN              1101103010077
       ROMI RIZKI ANANDA                              1101103010109
       TEUKU BEIZAR HAFNIBAR                  1101103010117








FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2014



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Akuntansi Syariah
Definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktifitas hidupnya didunia. Jadi, Akuntansi syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. Oleh sebab itu, akuntansi syariah diperlukan untuk mendukung kegiatan yang harus dilakukan sesuai syariah, karena tidak mungkin dapat menerapkan akuntansi yang sesuai dengan syariah jika transaksi yang akan dicatat oleh proses akuntansi tersebut tidak sesuai dengan syariah.
Informasi yang disajikan oleh akuntansi syariah untuk pengguna laporan lebih luar tidak hanya data financial juga mencakup aktivitas perusahaan yang berjalan sesuai dengan syariat serta memiliki tujuan social yang tidak terhindarkan dalam islam. Misalnya adanya kewajiban membayar zakat.
Akuntansi syariah juga dibutuhkan dan berbeda dengan akuntansi konvensional mengingat dilahirkan dari sistem nilai dan aturan yang berbeda, sebagaimana dijelaskan oleh Harahap (2004) dapat disimpulkan sebagai berikut :